Pelatihan PRA dan SALT di Desa Webriamata: Meningkatkan Kemandirian Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan
Webriamata, 03 September 2024 – Kegiatan pelatihan PRA (Participatory Rural Appraisal) dan SALT (Search and Learn Together) yang diselenggarakan oleh UPKM/CD Bethesda Yakkum Area Malaka berlangsung dengan sukses di Kantor Desa Webriamata, Kecamatan Weweku, Kabupaten Malaka, pada 03 September 2024. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA dan berakhir pukul 16.00 WITA ini dihadiri oleh 14 peserta, terdiri dari perwakilan kader posyandu, Kepala Dusun, perwakilan gereja, Kaur, tenaga kesehatan, dan BPD.
Ibu Fatima, CO/Staf pendamping desa yang mewakili Area Manager, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menilai desa secara partisipatif, dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan desa yang lebih berbasis pada kebutuhan dan potensi lokal. Ini merupakan pelatihan lanjutan setelah sebelumnya dilaksanakan oleh CD Bethesda, mengingat adanya pergantian kader dan aparat desa. Diharapkan, melalui pelatihan ini, peserta dapat menjadi fasilitator untuk melaksanakan kegiatan PRA di tingkat keluarga dan membantu merencanakan program berbasis potensi kesehatan desa.
Bapak Sekretaris Desa Webriamata, yang mewakili Kepala Desa, juga memberikan sambutan dan membuka kegiatan secara resmi. Beliau menyampaikan apresiasi yang mendalam atas bantuan dari UPKM/CD Bethesda dalam menangani isu-isu kesehatan di desa, serta berharap agar seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius untuk menciptakan perencanaan pembangunan desa yang lebih efektif dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Materi Pelatihan: Menggali Potensi Desa melalui PRA dan SALT
Pelatihan dimulai dengan pretest untuk mengukur pemahaman peserta tentang metode PRA dan SALT. Ibu Heny, fasilitator dari UPKM/CD Bethesda, memberikan materi tentang PRA sebagai alat untuk mendorong masyarakat terlibat langsung dalam perencanaan pembangunan. PRA berfokus pada identifikasi isu kesehatan dan kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, infrastruktur, dan potensi sumber daya alam di desa. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan masyarakat dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara mandiri, mengutamakan kebutuhan lokal daripada orientasi makro.
Teknik dalam PRA: Pemetaan, Alur Sejarah, dan Peringkat Kesehatan
Salah satu teknik penting dalam PRA adalah Pemetaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat memahami tata letak fisik desa, seperti lokasi rumah, fasilitas umum, dan sumber air. Selain itu, teknik Alur Sejarah juga diajarkan untuk merefleksikan kejadian-kejadian penting di desa, seperti kasus malaria, TBC, dan rabies, serta peristiwa positif seperti pemasangan air bersih dan program PMT di posyandu.
Teknik Peringkat Kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kesehatan masyarakat. Peserta mencatat berbagai faktor pendukung seperti keberadaan Puskesmas, serta faktor penghambat seperti kurangnya sarana sanitasi dan rendahnya pengetahuan kesehatan di masyarakat.
Menggali Potensi Desa Melalui Transek dan Pemetaan
Materi selanjutnya adalah Teknik Transek, di mana peserta dibagi dalam kelompok dan melakukan observasi langsung ke rumah-rumah warga untuk mengumpulkan data mengenai jumlah keluarga, kondisi rumah, serta keberadaan tanaman obat di pekarangan rumah. Dengan transek ini, peserta diharapkan dapat menggali potensi sumber daya alam dan sosial di desa untuk merencanakan program yang lebih tepat sasaran.
Meningkatkan Keterlibatan Organisasi Desa
Dalam sesi akhir, Ibu Heny juga mengajak peserta untuk memahami pentingnya hubungan kelembagaan antar organisasi di desa. Identifikasi peran pemerintah desa, PKK, BPD, LPM, kelompok tani, serta lembaga adat, menjadi kunci untuk memperkuat kerjasama dalam pembangunan yang lebih berkelanjutan. Analisis kelembagaan ini membantu peserta untuk lebih memahami bagaimana organisasi-organisasi ini dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program kesehatan yang relevan.
Penutupan: Menuju Desa yang Lebih Mandiri dan Berkualitas
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Webriamata dapat terus maju dan mandiri dalam merencanakan pembangunan berbasis potensi lokal dan kebutuhan masyarakat. Melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, Desa Webriamata akan semakin siap dalam mengelola pembangunan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan aspirasi warganya.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan desa yang lebih sehat, sejahtera, dan mandiri dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.
Webriamata, 03 September 2024 – Kegiatan pelatihan PRA (Participatory Rural Appraisal) dan SALT (Search and Learn Together) yang diselenggarakan oleh UPKM/CD Bethesda Yakkum Area Malaka berlangsung dengan sukses di Kantor Desa Webriamata, Kecamatan Weweku, Kabupaten Malaka, pada 03 September 2024. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA dan berakhir pukul 16.00 WITA ini dihadiri oleh 14 peserta, terdiri dari perwakilan kader posyandu, Kepala Dusun, perwakilan gereja, Kaur, tenaga kesehatan, dan BPD.
Ibu Fatima, CO/Staf pendamping desa yang mewakili Area Manager, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menilai desa secara partisipatif, dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan desa yang lebih berbasis pada kebutuhan dan potensi lokal. Ini merupakan pelatihan lanjutan setelah sebelumnya dilaksanakan oleh CD Bethesda, mengingat adanya pergantian kader dan aparat desa. Diharapkan, melalui pelatihan ini, peserta dapat menjadi fasilitator untuk melaksanakan kegiatan PRA di tingkat keluarga dan membantu merencanakan program berbasis potensi kesehatan desa.
Bapak Sekretaris Desa Webriamata, yang mewakili Kepala Desa, juga memberikan sambutan dan membuka kegiatan secara resmi. Beliau menyampaikan apresiasi yang mendalam atas bantuan dari UPKM/CD Bethesda dalam menangani isu-isu kesehatan di desa, serta berharap agar seluruh peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius untuk menciptakan perencanaan pembangunan desa yang lebih efektif dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Materi Pelatihan: Menggali Potensi Desa melalui PRA dan SALT
Pelatihan dimulai dengan pretest untuk mengukur pemahaman peserta tentang metode PRA dan SALT. Ibu Heny, fasilitator dari UPKM/CD Bethesda, memberikan materi tentang PRA sebagai alat untuk mendorong masyarakat terlibat langsung dalam perencanaan pembangunan. PRA berfokus pada identifikasi isu kesehatan dan kebutuhan masyarakat, seperti air bersih, infrastruktur, dan potensi sumber daya alam di desa. Dengan menggunakan metode ini, diharapkan masyarakat dapat merencanakan dan melaksanakan pembangunan secara mandiri, mengutamakan kebutuhan lokal daripada orientasi makro.
Teknik dalam PRA: Pemetaan, Alur Sejarah, dan Peringkat Kesehatan
Salah satu teknik penting dalam PRA adalah Pemetaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat memahami tata letak fisik desa, seperti lokasi rumah, fasilitas umum, dan sumber air. Selain itu, teknik Alur Sejarah juga diajarkan untuk merefleksikan kejadian-kejadian penting di desa, seperti kasus malaria, TBC, dan rabies, serta peristiwa positif seperti pemasangan air bersih dan program PMT di posyandu.
Teknik Peringkat Kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kesehatan masyarakat. Peserta mencatat berbagai faktor pendukung seperti keberadaan Puskesmas, serta faktor penghambat seperti kurangnya sarana sanitasi dan rendahnya pengetahuan kesehatan di masyarakat.
Menggali Potensi Desa Melalui Transek dan Pemetaan
Materi selanjutnya adalah Teknik Transek, di mana peserta dibagi dalam kelompok dan melakukan observasi langsung ke rumah-rumah warga untuk mengumpulkan data mengenai jumlah keluarga, kondisi rumah, serta keberadaan tanaman obat di pekarangan rumah. Dengan transek ini, peserta diharapkan dapat menggali potensi sumber daya alam dan sosial di desa untuk merencanakan program yang lebih tepat sasaran.
Meningkatkan Keterlibatan Organisasi Desa
Dalam sesi akhir, Ibu Heny juga mengajak peserta untuk memahami pentingnya hubungan kelembagaan antar organisasi di desa. Identifikasi peran pemerintah desa, PKK, BPD, LPM, kelompok tani, serta lembaga adat, menjadi kunci untuk memperkuat kerjasama dalam pembangunan yang lebih berkelanjutan. Analisis kelembagaan ini membantu peserta untuk lebih memahami bagaimana organisasi-organisasi ini dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program kesehatan yang relevan.
Penutupan: Menuju Desa yang Lebih Mandiri dan Berkualitas
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Webriamata dapat terus maju dan mandiri dalam merencanakan pembangunan berbasis potensi lokal dan kebutuhan masyarakat. Melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, Desa Webriamata akan semakin siap dalam mengelola pembangunan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan aspirasi warganya.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan desa yang lebih sehat, sejahtera, dan mandiri dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.